Minggu, 31 Juli 2011


TEHNIK BERTARUNG


Ayam petarung, terutama ayam bangkok memiliki ragam teknik bertarung yang bervariasi. Seorang pelatih tidak bisa mengubah teknik bertarung ayamnya. Yang bisa dilakukan adalah meningkatkan daya tahan tubuh, memperpanjang nafas dan mengeraskan pukulan.
Beberapa ragam teknik bertarung antara lain:

KONTROL
Teknik ini adalah teknik bertarung yang paling polos. Ayam cenderung tidak berusaha mencari peluang alternatif untuk memukul lawan, tetapi hanya berusaha agar posisi kepala tegak dan ada di atas kepala lawan, mematuk lalu melepaskan pukulan. Keunggulan teknik ini adalah lebih hemat dalam energi sehingga nafas bisa bertahan lebih lama.

SOLAH
Teknik ini adalah yang paling liar dan paling memakan energi. Ayam bertipe solah akan terus bergerak dengan amat bervariasi. Dia seolah hendak melakukan satu teknik ngalung, tapi tidak bersungguh dan lama, segera mengubah gerakan dari kiri ke kanan dan sebaliknya lalu segera disusul dengan gerakan atau percobaan pukulan lain. Ayam solah biasanya amat memukau, tetapi teknik ini amat menguras energi dan umumnya ayam solah kurang memiliki ketahanan badan.

PRANGGAL
Teknik ini adalah memukul tanpa mematuk lawan. Teknik pranggal memiliki kelebihan dibanding dengan teknik lain karena pukulan bisa dilepaskan dengan seketika tanpa perlu sebuah ‘pegangan’ seperti teknik lain. Dalam teknik lainnya, ayam harus mematuk, menggigit lalu memukul dengan kedua kaki.

MULAR
Ini adalah teknik tarung dengan lari dan jaga jarak. Ayam berteknik mular akan menjauh dari lawannya ketika terdesak atau sulit memukul. Ketika lawannya mengejar di belakang, secara tiba-tiba ia bisa berbalik dan melepaskan pukulan ketika lawannya belum siap. Ayam mular umumnya memiliki pergerakan kaki yang baik serta nafas yang tahan lama.

NGALUNG
Teknik ini adalah merengkuh leher lawan dan menguncinya, seolah ‘mengalungi’. Dengan teknik ini maka lawan akan kesulitan memukul, mati langkah dan selanjutnya bisa dipukul tanpa mampu menghindar. Ayam ngalung umumnya memiliki urat leher yang bagus serta struktur tulang leher yang rapat. Tanpa memukulpun ayam ngalung bisa membuat lawan frustasi.

NGGANDUL
Teknik ini mirip dengan ngalung tetapi gerakan leher lebih menumpang dibanding merengkuh sehingga lawan juga akan menanggung beban karena ‘ditumpangi’.

NYAYAP
Teknik ini adalah kepala masuk ke sayap lawan, keluar dari ketiak dan setelah posisi memungkinkan akan melepaskan pukulan ke arah kepala. Efek teknik nyayap, selain pukulan ke kepala, juga akan menyakiti bahu dan sayap lawan karena dipaksa untuk renggang dari badan.

DONGKRAK
Teknik ini dilakukan dengan masuk di antara kaki lawan, ambil nafas dan mencari posisi, lalu dengan sekuat tenaga berusaha muncul dari arah ekor lawan sehingga badan lawan akan terangkat (didongkrak). Ketika lawan sedang berusaha menguasai keseimbangan, maka lawan dapat dipukul pada berbagai sasaran dari arah belakang.

DOBRAK
Teknik ini agak langka, ayam biasanya akan masuk di antara dua kaki lawan lalu mematuk paha dan memukul badan bagian bawah. Serangan ini sulit diantisipasi dan biasanya lawan akan kesakitan dan sulit membalas karena posisi musuh selalu di bawah.

Secara umum, seekor ayam petarung akan memiliki salah satu teknik dominan sejak lahir. 
Seekor ayam mungkin memiliki satu atau dua teknik yang diatas sebagai kelebihannya. Akan tetapi sangat mustahil bagi seekor ayam untuk memiliki semua teknik bertarung (lengkap).

Keunggulan masing2 ras Jawara saat ditarungkan :

Ayam Bangkok vs Ayam Vietnam.
Ayam bangkok sudah pasti unggul dalam hal teknik bertarung. Ayam vietnam, dalam beberapa kasus, dapat memiliki kelebihan dalam kerasnya pukulan dan ketahanan menerima pukulan. Secara umum, ayam bangkok memiliki peluang lebih besar untuk menang, terutama untuk tipe solah, pranggal dan mular. Tetapi jika ayam bangkoknya bertipe kontrol maka kemungkinan ayam vietnam dapat memenangkan pertarungan karena akan sering terjadi jual beli pukulan.

Ayam Bangkok vs Ayam Filipina.
Ayam bangkok sudah pasti unggul dalam ketahanan badan, postur dan teknik bertarung. Sedangkan ayam philipine unggul dalam hal kecepatan dan kegesitan bergerak, dan memiliki kelebihan dalam pergerakan di udara. Jika ayam bangkok berhasil memukul ayam philipine, di bagian manapun baik kepala maupun badan, baik bertaji maupun tidak, akan berpengaruh berat pada ayam philipine. Bisa saja sekali pukul ayam philipine langsung KO. Satu-satunya peluang ayam philipine adalah memukul dengan taji pada bagian mematikan (mata, syaraf di kepala, dan ruas leher). Pukulan taji di badan ayam bangkok tak akan langsung berpengaruh. Jika taji ayam philipine tidak tajam, maka pukulan ayam philipine nyaris tak berpengaruh pada ayam bangkok. Ayam bangkok juga bukan sasaran empuk bagi serangan cepat ayam philipine, karena umumnya ayam bangkok memiliki teknik menghindar yang baik.

Ayam Filipina vs Ayam Vietnam
Ayam Filipina memiliki kelebihan dalam kecepatan gerak dan pertarungan udara, ayam vietnam memiliki kelebihan dalam kekerasan pukulan dan ketahanan badan. Ini pertarungan yang memiliki peluang sama untuk menang, tapi sebenarnya kurang menarik untuk dilihat. Jika ayam philipine bisa dengan cepat mengambil peluang, maka ayam vietnam adalah sasaran yang empuk untuk tajinya karena umumnya ayam vietnam lebih mengandalkan ketahanan dibanding kemampuan menghindar. Sebaliknya, jika sekali saja ayam vietnam mampu memukul kepala ayam philipine, maka bisa langsung KO. Pukulan di badan maupun sayap juga bisa membuat ayam philipine lemas. Jadi ini adalah soal siapa yang berhasil memukul duluan.

Senin, 25 Juli 2011

Standarisasi Ukuran Ayam

Standarisasi Ukuran Ayam Jantan :

1.      Ukuran 6     = 2,75  Kg s/d 2,9   Kg.
2.      Ukuran 6,5  = 2,9    Kg s/d 3,05 Kg.
3.      Ukuran 7     = 3,05  Kg s/d 3,2   Kg.
4.      Ukuran 7,5  = 3,2    Kg s/d 3,35 Kg
5.      Ukuran 8     = 3,35  Kg s/d 3,5   Kg
6.      Ukuran 8,5  = 3,5    Kg s/d 3,65 Kg
7.      Ukuran 9     = 3,65  Kg s/d 3,8   Kg
8.      Ukuran 9,5  = 3,8    Kg s/d 3,95 Kg
9.      Ukuran 10   = 3,95  Kg s/d 4,1   Kg
10.  Ukuran 11   = 4,1    Kg Keatas


Standarisasi Ukuran Ayam Betina :

1.      Ukuran 5     = 1,5    Kg s/d 1,75 Kg.
2.      Ukuran 5,5  = 1,75  Kg s/d 2      Kg.
3.      Ukuran 6     = 2       Kg s/d 2,25 Kg.
4.      Ukuran 6,5  = 2,25  Kg s/d 2,5   Kg
5.      Ukuran 7     = 2,5   Kg s/d 2,75 Kg
6.      Ukuran 7,5  = 2,75  Kg s/d 3      Kg
7.      Ukuran 8     = 3       Kg s/d 3,25 Kg
8.      Ukuran 8,5  = 3,25  Kg s/d 3,5   Kg
9.      Ukuran 9     = 3,5    Kg s/d 3,75 Kg
10.  Ukuran 9,5  = 3,75  Kg s/d 4      Kg
11.  Ukuran 10   = 4       Kg Keatas

Minggu, 24 Juli 2011

Beberapa patokan yang sering digunakan untuk menandai kerapatan tulang adalah pada bagian :
1. Tulang Sambungan kepala dan leher lebih baik tidak menonjol.
2. Ruas tulang leher makin rapat semakin baik.
3. Celah sambungan leher dan bahu makin rapat semakin baik


Untuk mendapatkan ayam bangkok unggul kita harus tau keturunan dan asal usul induk. Lebih bagus kalau induk berasal dari kalangan juara. Kita juga dapat dengan menyeleksi induk lokal yang ada (bukan dari keturunan juara) yaitu dengan cara diadu induk betina sama induk betina dan perhatikan cara bertarungnya dan hasil yang baik adalah leher dan kepala lawannya lebih banyak memar dan membesar. Begitu pula untuk induk jantan diadu dulu selama lebih kurang 2 babak air dan perhatikan pola bertarungnya. Untuk hasil terbaik adalah induk jantan hanya melakukan pada pukulan leher dan kepala, pukulan seperti ini dapat mematahkan leher serta membuat kepala lawan robek atau kepala lawannya memar dan membesar. Setelah itu baru induk dirawat untuk dikawinkan.

Berikut beberapa ciri yang dapat dijadikan panduan ayam masih merupakan turunan F1 (masih memiliki darah bangkok yang kental) dari Bangkok asli :
Ciri-ciri babon
1. Kepala seperti kepala ular,kalau dilihat dari depan
2. Mata menjorok kedalam dan bersih
3. Badan kalau dipegang seperti botol atau seperti batang pinang
4. Kaki kering dengan jari kaki halus dan panjang
5. Tulang sapit udang lebar (tulang dibawah pangkal ekor) 3 – 4 jari
6. Tidak pernah sakit dari anakan
7. Kalau dapat ada tajinya lebih bagus
8. Bulu mengkilat

Ciri-ciri pejantan
1. Kepala seperti buah pinang (Prioritas Utama).
2. Tulang kepala tebal dengan alis menjorok keluar.
3. Tulang leher rapat, leher lurus dan tebal.
4. Kepak sayap rapat ke badan
5. Paruh melengkung sepeti paruh elang dan agak panjang
6. Kaki dan sisik kering, kasar dan berbentuk bulat atau persegi.
7. Jari kaki halus dan panjang
8. Tulang ekor(tulang sapit udang) rapat dan keras
9. Mempunyai kokok yang besar dan pendek.
10. Bulu mengkilap dan kaku, terutama pada bulu sayap dan ekor.
11. Memiliki badan yang bulat seperti batang pinang
12. Memiliki tulang yang kokoh dan tegak seperti burung elang
13. Badan panjang, tulangan kasar dan kaku.
14. Pada pangkal paha belakang, terdapat bulu yang memiliki warna yang sama dengan leher, bahu dan punggung.
15. Batok kepala dan tulang alisnya tebal.

Usahakanlah dari anak ayam sampai ayam dewasa dalam pemberian pakan memenuhi kebutuhan ayam sesuai dengan umurnya. Ayam yang terpenuhi nilai pakannya dan tak akan pernah sakit merupakan modal utama untuk menjadi petarung yang tangguh. Umur induk jantan baru bisa diambil keturunannya setelah berumur 1 tahun 6 bulan atau setelah mengalami satu kali masa mabung/ganti bulu dan untuk induk betina setelah 3 kali masa bertelur. Tapi pengalaman yang saya dapati makin tua pejantan ataupun babon semakin bagus,selagi induk tersebut masih produktif dan masih mau kawin.

YANG HARUS DIPERHATIKAN SEBAGAI AYAM PETARUNG
1. Selain bertulang kokoh dan rapat,ayam aduan kalau berdiri tegak elang.Ayam seperti ini kalau berkelahi kepalanya tegak keatas untuk mematuk kepala lawan dan mempunyai kekuatan mendorong yang besar waktu berkelahi.

2. Mempunyai kepak sayap yang rapat kebadan,sehingga waktu berkelahi kepala lawan susah masuk kesela-sela sayap dan pukulan lawan juga sulit masuk ke kepak sayap ayam,memiliki bulu sayap dan ekor yang lengkap.

3. Mempunyai sisik kaki yang kering dan keras.Sewaktu adu pukulan ayam takkan merasa sakit dan memiliki ruas tulang leher yang rapat.

4. Mempunyai jari kaki yang kecil dan panjang.Ayam seperti ini mempunyai pukulan yang menyakitkan.

5. Mempunyai kaki yang pipih,dimana bagian samping lebih lebar dari bagian kaki depannya.Ayam seperti ini memiliki pukulan yang mematikan.

6. Mempunyai tulang sapit udang/tulang kloaka yang rapat dan keras. Kalau rapat ayam rajin melakukan pukulan dan memiliki napas yang lebih panjang. Semakin keras tulang kloaka/sapit udang semakin keras pula pukulan yang dimilikinya.

7. Memiliki kepala seperti buah pinang dan bulu yang tebal. Kepala seperti ini mempuyai kelincahan mematuk lawan. Dan bulu yang tebal berfungsi untuk menahan pukulan yang diterima.

8. Memiliki pukulan menyilang atau menggunting. Ayam seperti ini mampu mematahkan leher lawannya. Ayam ini kalau hendak memukul posisi kakinya tidak sejajar, posisi kakinya seperti hendak melangkah.

9. Mempunyai kaki yang besar pada pergelangan kaki.Kaki dari lutut sampai kepergelangan kaki makin besar. Ayam seperti ini memiliki pukulan yang keras.

10. Untuk ayam pukul pilih ayam yang memiliki pergelangan kaki yang besar sedangkan untuk ayam taji pilih ayam yang memilki pergelangan kaki kecil atau sedang.


WARNA - WARNA BULU AYAM ADUAN/BANGKOK :
Selain kepintarannya berkelahi ayam bangkok/aduan memiliki warna bulu yang beragam. Ada sebagian penghobi suka mengoleksi ayam aduan dengan warna dan corak bulu tertentu. Sebetulnya warna bulu mempunyai pengaruh terhadap penampilan ayam aduan/bangkok,bahkan bisa mempengaruhi mental lawannya. Dibawah ini ada beberapa warna dan corak bulu ayam menurut kelasnya :

1. Wiring Bulu ayam bangkok jantan yang paling populer dan berkelas adalah warna wiring kuning. Corak warna wiring adalah terdiri dari warna dasar hitam dengan bulu rawis leher dan rawis ekor berwarna kuning kemerahan. Jika warna rawis yang dominan adalah kuningkeemasan dan memiliki kaki dan paruh berwarna kuning maka disebut sebagai wiring kuning. Jika warna rawis cenderung merah tua kecoklatan disebut wiring galih.

2. Taduang/hitam Bulu ayam bangkok yang berkelas setelah wiring adalah taduang/hitam, rawis dan bulu hias juga hitam. Kalau paruh,kaki dan mata juga hitam maka disebut sipatuang rimbo.
3. Bangkeh berbeda dengan wiring yang memiliki warna dasar hitam, ayam bangkeh memiliki warna dasar yang hampir sama dengan rawisnya yaitu kuning kemerahan. Jika warna bulu cenderung kuning keemasan disebut bangkeh emas dan jika warna bulu lebih gelap kemerahan disebut dengan bangkeh api.

4. Kanso/klabu Warna kanso memiliki warna dasar abu-abu. Jika rawisnya berwarna gelap atau abu-abu kehitaman disebut dengan kanso monyet dan jika rawisnya berwarna kuning kemerahan disebut kanso api.

5. Kuriak/Jali Warna kuriak adalah warna yang merupakan campuran beberapa warna berupa garis-garis kecil (campuran beberapa warna dimana setiap helai bulunya bergaris-garis kecil). Seperti hitam-putih-hitam-putih ada juga abu-abu-putih abu-abu-putih dan begitu juga warna yang lainnya. Jarang ayam bangkok yang berwarna jali.

6. Kinantan/putihWarna putih kinantan adalah warna bulu putih.rawis dan bulu hias juga putih ditambah sisik dan mata juga putih. Ayam warna ini memiliki tuah/keistimewaan dari ayam yang lain. Ada juga warna putih usu adalah warna bulu putih semua termasuk bulu hias dan bulu rawis,kaki berwarna kuning dan paruh berwarna putih.

Dalam pertarungan warna bulu memegang peranan cukup berarti karena warna bulu bisa mempengaruhi mental lawan. Warna wiring, taduang, dan bangkeh adalah warna paling berkelas dibanding warna-warna lain.